Hindari 5 Hal ini Ketika Memulai Bisnis Omnichannel
E-commerce Update

Strategi dalam bisnis omnichannel merupakan strategi yang melakukan pemasaran produk melalui berbagai saluran (channel). Sehingga konsumen memiliki pengalaman berbelanja baru di setiap saluran. Oleh sebab itu, setiap saluran pemasaran yang digunakan harus saling terhubung.
Penggunaan berbagai macam saluran pemasaran ini juga memudahkan brand dalam mendekatkan diri dengan target audience yang disasar. Konsumen juga tidak akan kesulitan ketika ingin berbelanja produk yang diinginkan baik secara online maupun offline.
Dalam pemasaran secara online, RocketMall yang mengedepankan sistem software as a service (SaaS) dapat menjadi mitra marketplace builder terpercaya untuk membantu bisnis online Anda. RocketMall dikembangkan oleh PT. Suitmedia Kreasi Indonesia yang merupakan full-service digital agency Indonesia untuk membantu brand bertransformasi secara digital dengan strategi, pengembangan produk, dan komunikasi kreatif.
Supaya strategi bisnis omnichannel berjalan dengan baik, berikut ini merupakan hal-hal yang harus Anda hindari.
1. Tidak efektifnya strategi pemasaran
Keuntungan strategi omnichannel membuat para pengusaha menerapkan strategi ini dalam bisnisnya. Akan tetapi, seringkali pengusaha gagal dalam mempersiapkan strateginya. Kebanyakan dari konsumen kurang puas dengan pengalaman terputus yang ditawarkan oleh brand karena kurang efektifnya strategi yang diterapkan.
Untuk mengatasi hal itu, Anda dapat menempatkan konsumen pada titik pusat strategi yang anda susun. Manfaatkan pula kecanggihan teknologi untuk mendukung strategi Anda.
2. Tidak memanfaatkan data konsumen
Kurangnya pengetahuan dalam menggunakan data sebagai basis perencanaan strategi, membuat pengusaha kurang memperhatikan kebutuhan, kesukaan, hingga perilaku pembelian konsumennya. Padahal dengan data-data tersebut, pengusaha dapat merancang strategi yang dapat menjangkau konsumen dengan baik.
Untuk menghindari kesalahan kembali, Anda dapat melengkapi data-data sebagai basis perencanaan strategi dan identifikasi data secara berkala. Anda juga harus mempunyai strategi yang fleksibel agar dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang ada.
3. Konten yang tidak relevan
Di era yang serba internet ini, konsumen banyak menggunakan media sosial, website e-commerce, aplikasi e-commerce, dan masih banyak lagi untuk dapat mengakses produk. Oleh sebab itu, konten yang tidak efektif membuat strategi omnichannel tidak berhasil.
Pada dasarnya agar mampu menarik perhatian konsumen, konten yang dibuat harus relevan dengan konsumen di setiap saluran (channel). Anda dapat memanfaatkan data pelanggan seperti minat, kebutuhan, hingga kebiasaan untuk membuat konten menarik yang relevan.
4. Implementasi strategi yang tidak berhasil
Banyak kasus yang terjadi tim pemasaran sering mengalami kendala untuk berkoordinasi terkait kampanye produk maupun brand di berbagai saluran yang digunakan. Padahal setiap saluran yang digunakan memiliki tantangan berbeda sehingga memerlukan perlakuan yang berbeda pula.
Permasalahan ini dapat diatasi dengan menentukan tujuan dilakukannya kampanye yang disesuaikan dengan saluran yang digunakan. Gunakan data konsumen yang ada untuk mendukung penyusunan strategi dalam kampanye.
5. Tidak melakukan pengukuran KPI
Sebelum sampai memutuskan pembelian konsumen telah melewati beberapa tahapan perjalanan. Tim pemasaran harus memastikan setiap tahapan perjalanan yang dilalui oleh konsumen memberikan pengalaman yang konsisten. Dengan begitu, strategi omnichannel yang dilakukan berhasil.
Meski begitu, tim pemasaran seringkali tidak melakukan pengukuran KPI di setiap tahapan perjalanan konsumen. Padahal KPI menjadi poin penting sebagai bahan evaluasi tim pemasaran dalam setiap perjalanan pembelian konsumen.
Strategi omnichannel memang memberikan banyak keuntungan apabila direncanakan dengan matang. Agar strategi omnichannel berhasil hindari kesalahan yang memungkinkan terjadinya kegagalan dan perhatikan detail penting seperti data konsumen untuk menunjang strategi Anda.